Agenda kegiatan seperti ini diharapkan akan berlanjut menjadi salah satu kegiatan tahunan. Peristiwa budaya yang telah menjadi salah satu kalender tahunan adalah Pekan Seni WR Soepratman bulan Maret. Selain itu tidak menutup kemungkinan untuk pengembangan ke berbagai tema sajian lain untuk lebih mewadahi dan mengakomodir para pecinta dan praktisi fotografi.
Sekilas pengamatan kami, pameran ini juga mendekatkan dunia fotografi baik sebagai tinjauan seni terapan atau lebih ke pendekatan pendidikan. Banyak di antara pelajar dan mahasiswa di Purworejo yang belum mengkhususkan diri belajar fotografi secara intensif. Forum-forum diskusi juga terasa menjadi kebutuhan agar intensitas cukup dan interaksi lebih efisien dan efektif.
Candra, salah satu Koordinator Panitia menjelaskan, sebenarnya ada beberapa komunitas fotografi di Purworejo yang berminat mengikuti, tetapi ada beberapa kendala teknis, misalnya waktu persiapan. Semoga menjadi pelajaran berharga. [mm]
Berita terkait, kami kutip dari Harian Kedaulatan Rakyat
|
PURWOREJO (KRjogja.com) - Dewan Kesenian Kabupaten (DKK) Purworejo memamerkan ratusan foto di aula SMK Negeri 3 Purworejo, Kamis (28/10) hingga Jumat (29/10). Ratusan foto yang dipamerkan bertema humanisme dan mengangkat berbagai kondisi riil masyarakat Kabupaten Purworejo.
"Kami sengaja ingin menggugah sisi kemanusian masyarakat yang menyaksikan foto tersebut," ujar Sumanang Tirtasujana, Ketua DKK Purworejo kepada KR, usai pembukaan pameran foto, Kamis (28/10).
Foto tersebut merupakan karya jurnalis yang bekerja di wilayah Purworejo, Paguyuban Seni Fotografi Purworejo (Pasfor), Museum Tosan Aji, Museum Tosan Aji, serta masyarakat umum.
Menurutnya, seting tahun pengambilan foto tidak dibatasi. Kebanyakan fotografer mengambil gambar momen yang terjadi mulai 2005 - 2010. Foto yang dipamerkan antara lain merekam kemiskinan, kegiatan ekonomi, kesenian, pendidikan, serta potensi pemandangan alam di Kabupaten Purworejo.
Pameran tersebut dibuka Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Drs Bambang Aryawan MM, dengan pemotongan pita. Dalam sambutannya, Bambang menekankan, kegiatan tersebut bisa dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya pelajar yang ingin mengetahui kondisi di sekitarnya.
Menurutnya, pelajar bisa menyerap berbagai makna yang ditampilkan seniman fotografi Kabupaten Purworejo. "Setelah melihat foto, akan tergugah rasa empati pelajar dan masyarakat, hingga mereka jadi gemar membantu sesamanya," tuturnya. (R-1)