Mr. RyOuSt's Fan Box...

GOOGLING..

MARI #NANGKRING SAMA KITA .. EMEMBEAN .. :)

Kamis, 03 November 2011

Maksudnya Memang Bagus

Maksudnya memang bagus. Yang penting niatnya. Kita jalani saja. Semua butuh proses. Apapun hasilnya, kita syukuri. Kita sudah mencoba maksimal. Semua kasus, pasti ada hikmahnya. Pengalaman adalah guru terbaik. Yang pernah sakit kepala, pasti tahu obatnya. TTDJ.

Kata-kata di atas, cukup banyak diingat oleh banyak teman kita. Pada saat mendapatkan salah satu sahabat kita melakukan kekeliruan, kita pun bisa berapresiasi dengan menyatakan, "Maksudnya memang bagus," disertai dengan analisa bak komentator bola dini hari.

Di tengah-tengah pro dan kontra pergunjingan tetangga sebelah dan pergosipan sesama pemilik lapak, kita pun sering melangkah yakin bak sang idola, "Yang penting niatnya." Iya, kadang niat kita tak sejalan dengan niat mereka, apalagi niat publik. Mungkin untuk kita, kaum awam dan kebanyakan, lebih baik enggan untuk terpublikasikan. Namanya juga getok tular, apalagi ada kompor dan kompor berantai.

"Kita jalani saja." Mengalir! Mengalir itu dari atas ke bawah, karena gaya tarik bumi. Mengalirnya air itu ke segala arah, tanpa memilih arah, kecuali ke bawah. Itu salah satu prinsip untuk tetap menjalani hidup dengan lebih hidup. Mencoba memilih berfalsafah dengan air, karena airlah sumber kehidupan, lebih menang ketimbang makanan. Rasanya bukan berfalsafah sebagai air meluap, air empang ataupun air menggenang. Kita yang pilih-pilih airnya, air suci, untuk menjaga niat suci kita.

Niat yang suci pun, bisa jadi kudu lewat jalan panjang naik turun dan penuh kelok tajam. Apalagi yang memang mau niat buruk. Neraka, celotehan jaman kita kecil dulu. Jaman kecil? Ya iyalah, minimal jaman kita belum berinteraksi seperti sekarang. Jaman penuh kasus, jaman orang berkreasi mencipta kasus di atas kasus. Eh! Kalaupun kita terkena kasus pun, masih sempat untuk berkelit dan beralibi, "Semua musibah, pasti menyimpan hikmah."

Ada satu pesan baik, alangkah lebih baik jikalau kita berfikir positif sejak dari awal. Demikian pula saat kita jatuh tertimpa kasus, tertimpa tangga risiko ekponensialnya pula, berfikir positif niscaya akan segera memulihkan keadaan. Memulihkan mental kita untuk segera memulihkan keadaaan. Syukur lebih baik. Tentu tak secepat dan semudah membalik telapak tangan kanan atau telapak tangan kiri kita. Semua butuh proses. Semua butuh waktu. Apapun hasilnya, kita syukuri. Kita sudah mencoba maksimal. Pengalaman adalah guru terbaik. Demikian banyak kata bijak pesan mama atau kata nenek. Kadang kita terlalu sok gaul, sok modern, sok seleb, dengan melupakan dan meminggirkan itu semua. Padahal, kita perlu optimis untuk berubah menjadi dan mencapai banyak sesuatu yang lebih baik.

Hari Kamis, biasanya dikaitkaitkan dengan kata optimis. Okelah, beberapa hari ini terasa lelah. Mau pilek nich, tapi paling enggak dech kalau disuruh minum obat. :) Eh, ada yang lagi di perjalanan? TTDJ, ya.. :) [mm]